Wednesday, March 18, 2009

excessories


Masih in the spirit of fashion, kali ini saya mau membahas aksesoris.

Di postingan sebelumnya saya sempat bilang kalo saya selalu main 'aman' dalam hal berpakaian. Nah, dalam aksesoris, saya kebalikannya. Saya penggila aksesoris, terutama yang bersifat etnik dan serba besar dan sifatnya excess, terutama gelang dan kalung-kalung panjang.

Foto di atas adalah sebagian dari aksesori yang sempat saya angkut ke Inggris atau malah beli disini. Pokoknya saya selalu tergila-gila dengan aksesoris yang warnanya kusam, dekil, antik, atau yang orang sekarang suka bilang 'vintage'. Saya selalu berpikir kalau setiap gelang, kalung dan cincin punya ceritanya sendiri, dan semuanya sangat berarti buat saya. Contohnya, gelang perak di kanan atas itu milik ibu saya, yang umurnya udah lumayan lama, dan paling sering saya pakai, sampe jadi trademark saya dulu sewaktu bekerja di Singapura.

Nah, tapi sekarang yang paling jadi favorit adalah yang ini:



Kalung ini dibeli di Jerman di sebuah toko vintage, dengan harga yang lumayan murah buanget. Terdiri dari kalung emas dengan bandul bertuliskan kata-kata aku cinta kamu dalam berbagai bahasa. I'm a sucker of everything romantic, so please forgive me if this sounds cheesy.

Berikutnya, masih juga sebuah kalung:



Kalung berbandul tassel ini dibelinya di sebuah kastil di pedesaan Jerman, lupa namanya (susah abisan). Sangat berkesan karena merupakan hadiah dari ayah tercinta yang tidak diduga-duga, hehehehehe.

Yang terakhir yang ini.



Alasannya? Ya, karena ini dari dia.

;)

2 comments:

novel said...

ya ampun.. anto dangdut.. hihi..

kalung dari ayahmu bagusssss..

ageng said...

karpet opal 2 bgt..

follow me