Saturday, June 20, 2009

the best grandma

Nenek saya adalah nenek terbaik di dunia.
Yah, saya juga akan berkata yang sama sih buat setiap anggota keluarga saya. Hehe.
Tapi nenek, atau yang biasa saya panggil Eyang Uti, punya kekhususan tersendiri di hati saya, karena hal-hal di bawah ini.

1. Dulu ketika kecil, saya sangat mirip sama eyang. Persis. Bulet-buletnya, hidungnya, dahinya yang lebar. Semua akan tahu saya cucu eyang dalam sekali pandang.

2. Eyang pandai merajut, pandai memasak, dan pandai menjahit (intinya pandai apa saja sih). Setiap datang ke rumah kami di Jakarta (dulu eyang tinggal di Surabaya) eyang selalu membawakan baju baru untuk boneka saya.

3. Saya sudah bisa menulis dan membaca sejak umur tiga tahun, dan hampir tiap bulan sejak itu menulis surat untuk Eyang. Baru-baru ini saya baru tahu bahwa Eyang ternyata masih menyimpan semua surat saya mulai dari TK-SD dengan hati-hati, seperti layaknya harta karun.

4.Eyang orangnya selalu berpikiran positif tentang apapun. Saya ingat ketika beberapa tahun yang lalu patah hati berat dengan salah satu mantan pacar saya, selama beberapa hari saya tidur di kamar Eyang (sekarang Eyang sudah pindah ke rumah kami di Jakarta). Eyang lah yang menghibur saya dan bilang bahwa kelak saya akan menemukan orang lain. Pun ketika ditemukan tumor di rahimnya dan kemudian harus diangkat, tidak pernah sekalipun dia mengeluh tentang itu.

5.Eyang tidak pernah marah. Kalau membangunkan saya (dan saya ini sangat susah bangun) Eyang tidak akan berteriak-teriak. Tapi sebaliknya, beliau akan membangunkan saya terus menerus berulangkali dengan suara lembut sampai saya bosan sendiri dan akhirnya beranjak bangun.

6.Eyang sabar mengajari saya filosofi hidup Jawa. 'Hidup jangan berlebihan, syukurilah selalu apa yang kamu punya Nduk'. Begitu selalu katanya. Juga jangan menyia-nyiakan waktu. Sebagai mantan bidan, Eyang terbiasa untuk bertindak cepat dan tepat, kapanpun dimanapun.

Masih buaaaanyyyakkk lagi...yang akan selalu saya ingat-ingat. Hari ini bukan hari ulang tahun Eyang. Juga bukan hari apa-apa. Tapi saya baru saja menelpon Eyang selama 1 jam, dan melepas kangen. Terakhir saya melihatnya, Eyang terlihat makin kurus dan tua di usianya yang ke 75. Tidak ada yang lebih saya ingini selain kemudahan, kesehatan dan umur panjang untuk Eyang dan seluruh keluarga saya. AAAMiiinnn..

Happy Grandma Day! (yang ini sih ngarang, hihihi)

5 comments:

Boris said...

awwwww.... cocwiiitt

andai gw punya nenek atau kakek (yang menyayangi saya dan pantas saya sayangi)

dyah sihanani said...

eyang terakhir gw meninggal pas gw kelas 2 SMA dan itu jg setelah beliau pikun dalam suatu rentang waktu yang cukup lama :(

*hehe halo kris apa kabar?*
-daija

Metamorphosophia said...

Salam buat Eyang Uti-mu mba :)
kaya umi-ku, mantan bidan ;p

bener banget...hidup tidak berlebihan, mensyukuri apa yang kita punya adalah salah satu kunci merasa cukup yang akan mengantarkan pada kebahagiaan, Amiin...

Andreafabyan said...

hehe ... jadi ingat masa kecil dulu ...
kata semua sodara... gw anak kesayangan nenek ...
Dibawa setiap pergi pengajian ... hehe....

sayangnya lingkungan "ananda" yang buruk mempengaruhi kepribadian lurus hasil warisan nenek ... hahaah

Kristy said...

dasar andre..tapi entah kenapa gue percaya kalo lo anak kesayangan nenek..hihihi.

follow me