Saturday, November 22, 2008

footsteps of a stranger

Saya baru kembali dari field trip ke Oxford dan Southend on sea..selama 4 hari terakhir ini. Foto di atas diambil di pinggir sungai Thames di Oxford, suatu siang yang lumayan cerah bersinar sebenernya. Cuaca cerah jarang banget terjadi di Inggris, makanya kalo matahari bersinar udah bisa mendongkrak mood sampe dua kali lipat. Tiba-tiba aja orang2 terasa lebih ramah, badan lebih ringan, harga-harga lebih murah (yang ini boong). Intinya cuaca cerah di Inggris adalah sesuatu yang luar biasa banget, beda ma ketika di Indonesia, ya ada juga sibuk merutuki cuaca yang kelewat cerah, hihihihi.

Entah mengapa juga, tiba-tiba aja potongan demi potongan lirik lagu Colors of the Windnya Pocahontas kerap membayangi selama dua hari terakhir..

You think the only people who are people Are the people who look and think like you But if you walk the footsteps of a stranger You'll learn things you never knew you never knew

Have you ever heard the wolf cry to the blue corn moon Or asked the grinning bobcat why he grinned? Can you sing with all the voices of the mountain? Can you paint with all the colors of the wind? Can you paint with all the colors of the wind?

Come run the hidden pine trails of the forest Come taste the sun-sweet berries of the earth Come roll in all the riches all around you And for once, never wonder what they're worth

The rainstorm and the river are my brothers The heron and the otter are my friends And we are all connected to each other, In a circle, in a hoop that never ends

Semua ini gara-gara suatu kejadian yang saya alami di Oxford jam 3 siang, dua hari yang lalu (sampe inget gitu, sadis gak tuh). Ketika saya dan Maggie, temen satu kuliah dari Cina, sedang celingukan di ujung gang sempit di antah berantah mencari lokasi University College Oxford. Mungkin karena ngeliat kita sebagai turis tersesat, seorang bapak-bapak tua menghampiri kami dan menanyakan kita mau kemana. Nah, setelah memberikan arahannya (doo..arahan), dia nanya, "eh, kamu dari mana asalnya?" Pas saya jawab Indonesia, tu bapak-bapak syok berat gitu. Pas kemudian dia menjelaskan, giliran sayanya yang syok berat.

Guess what:

Mantan istrinya ternyata orang Indonesia!!! Trus yg lebih ngagetin lagi, anaknya dia sekarang lagi kuliah di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta. Sableng. Kebetulan yang luar biasa besar! Berapa sih kemungkinannya ada orang Indonesia ketemu ma orang Inggris yang TAU Indonesia dan BAHKAN punya istri orang Indonesia DAN punya anak yang lagi sekolah di Indonesia??

Hari itu kemudian berlalu dengan sangat menyenangkan (terutama karena si bapak-bapak itu ternyata kenal dengan penjaga Christ Church dan meloloskan kita masuk gratis ke tempat syuting Harry Potter itu).

Tapi yang bakal saya kenang selalu adalah fakta bahwa ternyata Pocahontas benar:

we are all connected to each other
in a circle, in a hoop that never ends.

1 comment:

Metamorphosophia said...

what a nice coincidence :)

follow me