Showing posts with label reflections. Show all posts
Showing posts with label reflections. Show all posts

Tuesday, November 1, 2011

#17 going home


Finally out from the hospital after 4 days as an inpatient!Hopefully I'm not coming back until
the due date arrives...

Now I'm back at home with the ultimate back pain ever and cramps every now and then. A little (longer) break is in order i guess.

Saturday, October 29, 2011

#13 your plan vs what really happens


Today is supposed to be my 'Nujuh Bulanan' day, but instead I ended up in hospital  from yesterday because of mild contractions that occur in every 10 minutes. You can have so many plans but yet you never know where or what you will do at the end of the day.

p.s: the above illustration is made by me for the invitation. Doing illustration is very comforting, I think I will need to upload more posts using them from now on.

Wednesday, January 19, 2011

#day 7 a break in life


What I missed about being a student is that no matter how hectic your life is, you will always have a break now and then. Now that I'm working, a break is started to feel like somewhat impossible.

 Even more when you're working as a lecturer, the semester break is the time when the campus feels as quiet as a graveyard and you still have to work in there. Long, narrow, empty, depressing corridors everywhere. Sigh. I envy you, students.

Saturday, May 15, 2010

i wish


i wish for somebody that is peculiar and carefree.

full of noises yet calm and daring.

not organized and doesn't give a damn about it.

not knowing what she or he wants and happy about it.

jump over the cliff and doesn't care what others think.

alone and never frightened because of the absent of love,

curious and gracious.

these are,

for all the twenty-something out there.

(the above photo was made by using brushes from here)

Monday, April 12, 2010

your promise



i remember  that one night you promised me,

to tell the truth when the time comes.

i know that you forgot, or you might not even think about it.

your promise.

but it's okay, because i'm okay now.

a promise long forgotten, will not hurt me as much as what you did before.

just don't hurt the other, like what you did to me.

because, this time, you might just got lucky.

congratulations.

Wednesday, February 10, 2010

drowning



tolong! aku tenggelam.

Saturday, November 14, 2009

yellow jacket story

baru membaca kisah ini, yang membuat saya teringat kembali kepada si kuning yang kini teronggok di dalam lemari.

melihatnya kembali, membuat saya teringat pada kisah enam tahun yang lalu. sudah enam tahun, tapi masih terasa seperti kemarin.

saya inget perjuangan setengah mati sebelum mendapatkan jaket ini. saya ingat juga perjuangan setengah mati dalam ospek setelah mendapatkan jaket ini. dibentak-bentak oleh senior-senior yang sekarang sangat saya sayangi, dan ditimbun oleh ribuan tugas. saya ingat juga berfoto bersama rekan seangkatan saya ketika maba yang sekarang sudah seperti saudara, juga memakai jaket ini. jalan-jalan dan studi lapangan, ditemani pula oleh si jaket, yang membuat kehadiran saya diterima lebih baik dimana saja, karena semua orang mengenal arti si jaket. sampai ketika penghujung masa kemahasiswaan, ketika mengenakan kembali jaket ini untuk mengospek maba, masuk dan keluar hutan bersama si jaket yang sudah memiliki badge tanda 'senior'. tak lama setelah itu, jaket yang lengannya bernoda, kancingnya banyak yang tanggal dan warnanya sudah memudar ini pun usai karya baktinya dan berganti toga, yang dipenuhi euforia kegembiraan dan mampu mengikis kenangan si jaket untuk beberapa lama.

namun kini, semuanya berkelebatan kembali di ingatan.

cerita Alanda membuat saya merasa asing akan institusi yang lambangnya tertera di jaket ini. She says, "UI people won't know you. You are nothing but a number."

entah kenapa, dulu saya tidak merasa demikian. semua senior mengenal juniornya, antar jurusan cukup dekat, bisa saling kenal antar fakultas (berkat obm dan lain-lain itu), semua dosen mengenal muridnya, bahkan ada dosen yang masih mengingat semua muridnya dari tahun 1970 sampai sekarang. bahkan ketika saya pergi ke kampus kemarin dan beli air mineral di tukang minuman langganan saya, dia masih ingat nama saya padahal sudah bertahun tidak bertemu.

tapi mungkin juga ya, kalau rektor sih ga bakal kenal saya.

namun cerita alanda membuat saya berpikir, maybe it's different now in there.

dulu ketika jaman saya, belum diberlakukan yang namanya admission fee, alias uang pangkal. siswa tidak harus bayar 25 juta seperti sekarang. tuition fee alias bopnya sekitar 1.5 juta rupiah per semester, tidak seperti sekarang yang 7,5 juta rupiah (atau 9.5?saya lupa). tentu ini menjadi seleksi alami bagi yang mendaftar ke UI, bahwa masuk UI harus orang yang 'berada'.pun sistem belajarnya masih terpisah dan bisa bercampur dengan jurusan lain, bukan terintegrasi dan terpusat seperti sekarang yang menyebabkan sulitnya keterhubungan antar jurusan.

dulu yang namanya ospek masih diberlakukan, karena ospek dirancang dengan hati-hati serta penuh komitmen dan pada akhirnya berguna merekatkan para mahasiswa dan membuat senior dekat dengan juniornya. para dosen dan ketua jurusan tidak terlalu peduli dan merestui kegiatan itu, karena mereka tahu makna sebenarnya (sekadar pemberitahuan, untuk membentak pun ada aturannya, ada jarak dan petujuk pelaksanaan teknisnya). namun sekarang makin banyak orangtua yang tidak rela anaknya dibentak sedikit atau pulang lebih malam, ingin melindunginya selalu dalam gelembung kemanjaan sehingga protes berhamburan ke jurusan yang berujung pada pelarangan ospek kepada mahasiswa baru. mungkin akhirnya berimbas kepada keasingan jurusan. ketika jaman saya, angkatan tahun 95 mengenal sampai angkatan delapan tahun di bawahnya atau 2003. namun kini saya, angkatan empat tahun di bawah saya saja sudah tidak kenal.bagi saya mereka hanyalah muka-muka muda yang namanya mungkin tidak akan pernah mampir di ingatan.

dulu belum ada lapangan parkir karena tidak banyak yang bawa mobil , sehingga bis kuning selalu penuh dan mobil tebengan pun diminati banyak orang. banyak yang jadian dari hasil kenalan di bis, bahkan ada yang menikah. belum ada wifi dan tidak semua orang punya laptop seperti sekarang, sehingga warnet selalu terisi dan orang yang punya laptop pasti laptopnya bervirus karena dipinjam untuk pindah data entah berapa kali.

dulu hutan masih rimbun dan kos-kosan berdiri semarak di antaranya, masih penuh karena tidak semua orang punya uang untuk pulang balik depok-jakarta setiap hari. setiap malam di kutek riuh mahasiswa yang makan, mengerjakan tugas bersama, atau main gitar sebagai hiburan ketika duit menipis. sekarang hutan UI sudah banyak berganti menjadi lapangan parkir dan gedung-gedung modern entah apa fungsinya, pun UI sudah diapit mal-mal yang terus bertumbuhan di depok.

saya mengerti bahwa ini semua tidak lepas dari perubahan, dan saya pun tidak menentang perubahan. saya mengerti bahwa semua perubahan ini membuat peringkat UI naik di mata dunia, dari 500 sekian menjadi 200 sekian, semua berkat perubahan-perubahan yang membuat UI terlihat bersolek menjadi lebih 'internasional'(yang diperlukan, karena salah satu prasyarat penentuan peringkat itu adalah 'international outlook').

namun ketika menatap jaket kuning yang pudar dan belel itu, saya tak mampu untuk tidak berharap, andai kita tak perlu menjadi 'internasional'.

Tuesday, November 10, 2009

change


Sekarang saya sudah ada di Indonesia lagi.

Alhamdulillah sudah selesai main sekolahannya. Pulang ke Indonesia, dan kembali ke kehidupan saya yang sebelumnya. Beres-beres segala macam hal, hingga blog ini tertinggal sampai karatan. Untuk ada si bawel yang mengingatkan.

Sampai di rumah, segalanya berjalan seperti biasa. Tapi ketika saya pergi ke segala tempat, bertemu dengan segala macam orang, ada satu komentar yang nadanya kira-kira sama, dan membuat saya tergelitik.


orang1: 'ya ampun, kamu nggak berubah ya?'

saya: masa sih?

orang2: 'kamu ternyata masih sama aja ya kayak dulu!'

saya: oh ya?

orang3: 'ya ampun!elo masih kayak gini aja!'

saya: (entah apa maksudnya ini)

orang4: 'ih elo ngga berubah ya...cuman tambah gendut'

saya: .......................


komentar2 yang lucu maupun ngeselin seputar 'saya-yang-ngga-berubah-sama-sekali' itu mungkin merupakan ungkapan pengharapan agar saya menjadi pribadi yang lebih terlihat intelek atau dewasa, atau apapunlah yang dianggap sesuai buat lulusan s2. Sementara saya tetap jadi saya, yang ceroboh dan 'happy-go-lucky'.

Yang menarik, saya malah merasa bahwa sekeliling sayalah yang berubah. Si itu sudah punya pacar, si anu istrinya sudah hamil, si ini sudah mau menikah, blablabla... Pun ketika bertemu, saya merasakan bahwa mereka semua sudah (lebih) dewasa, sudah melesat cepat sementara saya masih kebingungan di belakang. Rasanya hampir seperti hidup saya terhenti ketika saya bersekolah disana, sementara kehidupan semua orang tetap berjalan disini.

Hal ini mirip dongeng jepang yang menceritakan seseorang yang pergi ke negeri bawah laut dan ketika kembali ke daratan mendapati ternyata waktu sudah berjalan 500 tahun selagi dia pergi. Semua yang dikenalnya sudah dikubur lama, sedangkan dia masih muda belia. Walaupun saya ngga tetep muda (tapi tetep merasa muda) perasaan tertinggal secara emosional itu sedikit terasa.

Mungkin sebentaaar lagi, saya akan berubah.

Mungkin ya.

*gambar di atas itu si urashimataro, orang jepang yang senasib sama saya. gambar diambil dari sini.

Friday, July 17, 2009

a letter for the terrorists


Tahukah kamu apa yang sedang kamu lakukan?


Kamu mungkin berpikir, ini harus kamu lakukan untuk mencapai tujuanmu.

Tapi untuk setiap orang yang meninggal karena ledakan yang kamu rencanakan, ada anak yang menjadi yatim atau piatu, dan ada orangtua yang harus mengubur anaknya sendiri.

Ada keluarga yang kehilangan tulang punggungnya, dan tidak tahu masa depan akan menjadi seperti apa.

Ada orang-orang yang menderita, sedih, waswas dan putus asa, karena kamu.

Tahukah kamu apa yang sedang kamu lakukan?

Kamu mungkin berpikir, ingin menjadikan negara ini seperti yang kamu mau.

Negara yang 'sesuai' dengan keinginan kelompokmu.

Tapi untuk setiap berita tentang perbuatanmu yang muncul di surat kabar, halaman dunia maya dan lintasan kilat televisi, ada tikaman yang harus diderita negara ini.

Ketidakpercayaan dari mata dunia, karena kamu.

Tahukah kamu apa artinya itu?

Orang-orang yang mungkin kehilangan mata pencahariannya di luar negeri sana dan keluarga mereka di nusantara yang tidak tahu harus makan apa esok, karena kamu.

Ejekan, pandangan sebelah mata dan seringai sinis yang harus diterima oleh para pahlawan devisa dan orang-orang yang susah payah menuntut ilmu keluar negeri demi membangun bangsanya kelak, karena kamu.

Pemutusan atau pembatalan hubungan kerjasama, kecurigaan yang berlarut dan kesempatan-kesempatan yang hilang, karena kamu.

Tahukah kamu apa yang sedang kamu lakukan?

Kamu mungkin berpikir, bahwa caramu adalah yang paling benar dan semua orang lain salah, semua orang Barat dan orang asing harus mati karenanya.

Tapi tahukah kamu, mereka pun keluarga, ayah, ibu dan anak seseorang.

Yang harus menerima akibat dari perbuatanmu.

Tahukah kamu ada 17508 pulau di negara ini?

Bahwa ada 237 juta orang penduduknya yang bicara dalam 600 dialek yang berbeda?

Tidakkah statistik itu mampu mengajarimu sesuatu?

Bahwa Bhinneka Tunggal Ika, yang diajarkan kepadamu ketika kamu sekolah dasar, menengah dan atas, ada maknanya.

Bahwa kamu dan saya memang berbeda, tapi kita seharusnya satu.

Seharusnya.

Sampai kamu melakukan apa yang kamu lakukan pagi ini, dan mencabik bangsa ini hingga tak terkira.

Tahukah kamu apa yang sedang kamu lakukan?

Karena kamu akan menerima akibatnya, cepat atau lambat, kelak.

Dan ketika waktu itu datang, percayalah, sebaiknya kamu tahu apa yang telah kamu lakukan.

Ibu pertiwi yang kamu buat menangis.

Wednesday, April 22, 2009

the reason

"why do we fall?"

"so that we can learn to pick ourselves up."

- Alfred Pennyworth -

I absolutely hate this so-damn-true-quote.

Sunday, April 19, 2009

why do we have to be an adult?

dulu waktu kecil, kalau ada hujan, petir, atau hal yang mengerikan lainnya, kita tinggal masuk kamar dan bergelung di dalam selimut serta menangis hingga tertidur. sehingga ketika esok datang pagi sudah cerah dan hati kembali bahagia.

tapi ketika sudah dewasa, keadaannya tidak lagi sama. Hujan atau petir, kita tetap harus tinggal di luar dan menyelesaikan masalah.

karena sesuai kata Fergie, big girls don't cry.

i just wish that i could stay under my blanket forever.
:'(

Wednesday, April 15, 2009

best profession indeed


"If you're an architect, you can design, you can build. You're a carpenter and an artist. An architect is the best profession anyone could ever have. You can be whatever you want to be if you're an architect."


(Carol Mockbee, youngest daughter of Samuel Mockbee)

the star-architect

Senior saya di kampus pernah berkomentar yang membuat saya tergelitik,
"Dokter bisa jadi kaya, tapi arsitek cuma bisa terkenal!"

Kadar keberhasilan seorang arsitek, mau tidak mau paling banyak diukur oleh keternamaannya. Frank Gehry, Rem Koolhas, Zaha Hadid, MVRDV, Herzog&de Meuron adalah sebagian dari apa yang disebut 'star-architect', atau arsitek yang sudah terkenal dan menjadi selebriti di dunia arsitektur, memenangkan banyak penghargaan, dan lain sebagainya. Dan saya juga yakin bahwa mereka nggak hanya terkenal tapi juga kaya (walaupun kalau dibandingkan dengan dokter ya mana saya tahu).

Namun terlepas dari itu, keterkenalan seorang arsitek biasanya dicetus dari keberhasilannya membangun sesuatu yang serba 'wuahhh' dan membuat orang berdecak. Tipologi bangunan itu biasanya berjenis villa, museum, bangunan ekshibisi, atau jenis lain yang biasanya memang memiliki kebutuhan untuk menjadi 'wuahhh', dan membuat arsiteknya lantas digelari sebagai star-architect.

Saya tergelitik untuk membayangkan, bahwa seharusnya mungkin arsitek yang kita beri gelar 'bintang', bukanlah arsitek yang biasa berkubang di bentuk-bentuk yang menakjubkan, penuh liku dan liuk yang pada akhirnya akan menjadi tempat bergaul orang-orang berkantong tebal di seantero dunia. Namun justru arsitek yang rela berpeluh, bergulat bersama segala bentuk permasalahan di tipologi bangunan semacam perumahan orang miskin yang menjadi sarang konflik dan kesulitan sosial di bagian negara manapun di dunia ini.

Meet the real star-architect.

Dari negeri seberang:



Samuel Mockbee, America.



Hassan Fathy, Egypt.

Dan tentu dari negeri sendiri:



Romo Mangun, Indonesia.

Sayang ketiga orang ini sudah almarhum. Namun demikian semoga kiprahnya dapat selalu menginspirasi dan mengingatkan saya,akan arti posisi seorang arsitek yang sesungguhnya.
Hassan Fathy pernah berkata semasa hidupnya, bahwa arsitek adalah profesi yang unik yang selayaknya dapat mengembalikan kepercayaan orang terhadap budayanya sendiri. Bahwa mereka layak hidup dan layak berkarya.

Which star do YOU want to be?
;p



Thursday, April 9, 2009

in the edge of a craziness

katanya wanita butuh mengeluarkan 7000 kata per hari.

hari ini jumlah kata yang saya keluarkan dari mulut: 2 kata.

i blame easter holiday.

nggak ada yang bisa diajak ngomonggg......flat kosong, semua orang sibuk entah kemana.

akhirnya nonton Enchanted berulang-ulang, yang ternyata langkah yang salah untuk SEMUA orang di dunia ini yang sedang ber-long distance relationship.



walaupun ini termasuk film yang sangat saya sukai, highly recommended :)

mencoba bekerja menyelesaikan tugas kampus, namun tak bisa berkonsentrasi.

hhh.

tahanlah untuk 17 hari lagi.
:(

Tuesday, March 10, 2009

Learn from the primitives


Sigmund Freud, bapak psikoanalis itu terkemuka itu, dalam esainya Civilization and its Discontents pernah bilang bahwa :
"..what we call our civilization is largely responsible for our misery, and we should be much happier if we gave it up and returned to primitive conditions."

Terlepas dari keekstriman pernyataan ini, menurut saya ada kebenarannya.

Mari menghadapi kenyataan. Primitif sering diartikan oleh banyak pihak sebagai suatu keadaan yang terbelakang, barbar. Retrogade and barbaric.

Tapi mungkin nggak banyak yang tahu kalo pengartian yang sifatnya negatif ini baru terjadi pada akhir abad 19 dan abad 20, ketika teori Darwin tentang evolusi makhluk hidup muncul dan lahir sebutan manusia primitif dan lain sebagainya yang pada intinya menurut si Darwin memang berkemampuan jauh dari manusia modern sekarang.

Namun sebelum itu, di abad ke 18, primitif artinya the origins, atau yang 'asli'.

Bukan terbelakang dan pastinya bukan yang barbar.

Tapi yang asli.

Di tahun ketiga saya di universitas dalam mata kuliah Arsitektur Etnik, kami diberi tugas untuk membuat sebuah makalah tentang salah satu suku di Indonesia dan mempresentasikannya, semuanya dalam bahasa Inggris. Atas dasar sebuah ketidaksengajaan, saya pun memilih suku Mentawai, sebuah suku yang tinggal di kepulauan Mentawai, 150 km dari kota Padang.

Saya tidak pernah menyangka bahwa banyak sekali yang bisa dipelajari dari suku ini. Bahkan bisa dibilang, walaupun mereka masih menganut gaya hidup tradisional (istilah Inggrisnya semi-nomadic-gatherer lifestyle) tapi kebijaksanaan dalam melihat hidup bersama alam ini jauh lebih dalam dibanding kita semua yang mengaku orang modern.

Karena ya itu, sesungguhnya mereka itulah yang asli, yang sesungguhnya. Yang mengenali alam, memberi dan menerima dengan tulus. Tercermin dari semua keseharian mereka.

Entah itu fakta bahwa atap rumah buatan orang Mentawai bisa tahan 20 tahun, nggak lapuk dan nggak rusak, walaupun hanya terbuat dari daun-daun.

Atau kenyataan bahwa orangtua di Mentawai menghabiskan waktu yang sama untuk bermain dengan anaknya setiap hari, tanpa ada pembedaan antara wanita dan laki-laki. Mereka percaya bahwa anak adalah karunia terbesar di dunia ini, lebih dari semua harta dan benda.

Dan kebijaksanaan mereka yang paling universal sifatnya adalah jangan mengusik alam kalau tidak mau menuai bencana, karena semuanya terhubung secara satu kesatuan dalam dunia ini.

Semua fakta-fakta itu saya rasa kita semua mengetahui kebenarannya. Tapi masih tak bisa menghayatinya. Seperti kata Freud, mungkin ada kalanya civilization menutupi mata hati kita semua. Atas nama modernisasi dan uang, manusia makin terjerat dan makin bingung dalam menggunakan akal sehat.

Foto di atas adalah foto seorang wanita dari Mentawai yang telah melakukan Pasi Piat, atau sejenis upacara pemahatan gigi sehingga berbentuk runcing. Ini adalah tradisi bagi masyarakat mereka yang berlaku untuk laki-laki maupun perempuan dan dianggap sebagai bentuk keindahan. Namun yang sangat disayangkan, pengaruh dari pemerintah membuat generasi sekarang tidak lagi melakukannya karena malu dan takut dianggap aneh dan terbelakang. Dan ini dilakukan atas nama modernisasi.

Sekarang, tiga tahun setelah dosen saya memberi tugas itu, saya baru menyadari satu kemungkinan. Dosen saya yang bijak itu mungkin mengadakan mata kuliah tersebut dalam bahasa Inggris, agar kami terbiasa mendiskusikan Indonesia dalam keberagamannya dengan bahasa yang dianggap sebagai bahasa global. Dan mungkin kelak dapat mengenalkannya ke ranah internasional, seperti yang saya lakukan sekarang. Dan inilah menurut saya mutiara modernisasi yang sesungguhnya.

Dengan kemajuan teknologi dan perubahan yang ada, kita memang harus menyesuaikan diri. Harus mampu menggunakan media atau tools yang dibutuhkan sesuai dengan keadaan, seperti bahasa Inggris untuk keadaan saya sekarang.

Tapi jangan pernah, dan jangan pernah,

melupakan siapa diri kita sesungguhnya.

Mari, belajar untuk bijak.

Friday, January 9, 2009

healthy life vendetta

pantesan kebanyakan arsitek umurnya pendek.

gaya hidupnya menyalahi semua saran2 majalah kebugaran untuk hidup sehat.

seperti sekarang, selama 4 hari terakhir saya hidup dengan:

mi instan, air, kitkat, biskuit coklat, dan panadol.

ditambah tidak tidur dengan benar selama 4 hari itu pun, paling cepat jam 5 pagi.

jadi mikir2 apa sebaiknya saya beralih profesi menjadi ibu rumah tangga, yang kalaupun begadang setidaknya untuk mengurusi orang2 tercinta, bukan klien ngeselin dan bukan pula gambar-gambar yang softwarenya terkadang berperilaku mistis.

ah, hidup memang pilihan.

Saturday, December 6, 2008

Talk about politics!!

Baru baca postingan di sini. Gak cuma sukses bikin ngakak, tapi juga bikin mikir (susah lho..bikin sesuatu yang bikin ngakak DAN juga bikin mikir).

Postingan Adhitya Mulya yang judulnya "Kita ini bisa maju gak sih?" menginspirasi saya buat ngomongin politik juga. Sekaligus membagi tentang berpolitik di negeri orang, walaupun dalam skala (sangat) kecil.

Di sini saya tergabung ke dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Sheffield, yang biasa disingkat PPI Sheffield. Orang-orang telah sukses menjerumuskan saya menjadi wakil ketua dalam kepengurusan tahun ini, yang cuma berjumlah 4 orang. Satu ketua, satu wakil ketua, satu sekretaris dan satu bendahara (dan juga jangan dikira bahwa jadi wakil ketua itu keren--karena sebenarnya perannya hanyalah menjadi pekerja serabutan dan penggembira belaka).

Salah satu proker kerja kita yang cukup ditunggu-tunggu setiap tahunnya adalah World Food Festival, yang diselenggarakan oleh Sheffield Student Union. Sebagai informasi, dalam acara ini ada 10 kedai kecil makanan (food stall) yang disiapkan untuk 10 negara yang memenangkan persaingan melalui proposal, dan mereka berhak menjual makanan asli negara mereka dan memperkenalkan budaya negara mereka dalam festival tersebut. Jadi seluruh komunitas negara asing yang tergabung dengan Student Union akan bertanding mengajukan satu proposal mengenai makanan yang akan mereka sajikan serta desain food stall yang ingin dibangun. Persaingan bakal semakin ketat karena 10 food stall itu harus mewakili seluruh dunia. Sebagai gambaran, misalkan ada 4 negara Asia, 6 negara dari benua Eropa dan Amerika dan 1 negara Afrika yang mengajukan proposal, si Afrika itu pasti masuk, betapapun jeleknya proposal dia. Maka akan ada 1 negara yang tidak beruntung, entah itu dari Asia maupun Eropa dan Amerika. Kabar buruknya, persaingan pasti jauh lebih ketat daripada itu, karena udah pasti bakal ada lebih dari 11 negara (mengingat jumlah komunitas asing di Sheffield yang cukup banyak--lebih dari tiga puluh mungkin).

Nah, karena kita udah sekitar 3-4 taon (kalo ga salah) tidak berpartisipasi dalam food stall (tahun lalu cuma kebagian dessert stall, yang tahun ini pun tidak diadakan) tentu tahun ini semangat super membara untuk menang. Kebetulan SDM tahun ini juga cukup kuat, yaitu 3 orang dari bidang arsitektur--yang tentunya tidak awam tentang pembuatan proposal serta desain--serta 1 orang dari bidang fisika dengan kemampuan penulisan bahasa Inggris yang ciamik. Sehingga tentu kita cukup optimis untuk menang.

Desain food stall dengan 3d serta proposal dengan bahasa Inggris yang cukup menawan pun diajukan. Cukup niat bikinnya, pake begadang-begadang segala. hehehe. Tema kita pun rasanya cukup nampol, yaitu "Ultimate in Diversity". Kita pengen mengenalkan Indonesia sebagai cerminan dari dunia. Banyak ras-ras dunia yang berada di Indonesia. Mau ras timur tengah ada (Aceh), mau oriental ada (Singkawang), mau Melayu pastinya ada, sampe mau ras negro ada (Ambon, Papua). Itu juga berlaku ke budaya dan makanannya, pastinya.

Pada akhirnya kita...




kalah.

Pas tau terus terang saya kecewa berat. Saya bingung kenapa. Tapi yang lebih bikin emosi saya tergerak adalah karena ketua saya menerima email dari pihak komunitas Malaysia dan Singapura (di sini mereka bergabung jadi satu) yang sebagai pemenang salah satu food stall mereka mengajak komunitas Indonesia (PPI) dan Brunei untuk bergabung dalam tim mereka dalam hal.....memasak dan bersih-bersih di dapur. Yang pastinya tidak akan ada kesempatan untuk muncul di stall dan memperkenalkan budaya Indonesia di depan khalayak.

WHATTT?????

Sumpah saya bener-bener ngamuk abis baca itu, dan langsung menyeret ketua saya untuk mengajukan protes langsung ke ketua perwakilan mahasiswa asing di Student Union, si Sajeev orang Srilanka. Saya sampe minta mereka ngomong blak-blakan juga kenapa kita gak terpilih. Dan mereka jawabnya karena...proposal kita tidak meraih suara dari para perwakilan mahasiswa. Dianggap kurang mendetail, dll, yang bagi saya sama sekali tidak benar dan kurang memuaskan.

Setelah berbicara selama beberapa menit, barulah saya paham kira-kira apa yang dimaksud. Mereka menganggap kita dan Malaysia itu kurang lebih sama. Dan karena mereka gabungan dua negara (Malaysia dan Singapura) posisi kita jadi lemah, terlebih karena kita satu region (yang juga membuat saya mikir, India ma Srilanka kan juga satu region, dan anehnya mereka terpilih dua-duanya). Dan poin kita jadi sedikit.

Saya tercekat.

Ternyata ini penyebab kalo di jalan saya selalu dikira orang Malaysia.
Ternyata ini penyebab kalo di toko bahan makanan asia bumbu rendang, sate dan nasi goreng dinyatakan sebagai bumbu makanan tradisional asli Malaysia.

Dengan suara tertahan saya jelaskan ke Sajeev. Kamu tau ga sih, kalo Indonesia dan Malaysia itu berbeda. Kamu tau ngga, kalo hampir segala ras di dunia ada di Indonesia. Kamu tau nggak kalo di Indonesia ada 17 ribu pulau dan negara saya adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 600 suku berbeda yang hampir semuanya punya bahasa yang beda dan dialek yang beda juga? Semua fakta itu kami tulis di proposal, dengan harapan ketika kami terpilih kami bisa mengenalkan semua ini ke orang lain. Tapi bagaimana bisa kalau kami tidak terpilih dan ini sudah terjadi selama bertahun-tahun?

Singkat cerita, protes saya sia-sia, kami tetap kalah. Tawaran dari Malaysia itu kami tolak raw2 (istilah mentah2 dari ketua saya). Ya iyalah, ngapain juga, cuma bantuin mereka di dapur tanpa keuntungan apa-apa. Tapi kami udah mengajukan protes ke Student Union dan mari berharap semoga tahun depan ceritanya akan berbeda.

Moral dari cerita ini adalah, kepada seluruh Politisi Indonesia di luar sana..baik yang udah selevel DPR ato baru selevel ketua PPI UK... tolong masukkan mengenalkan bangsa Indonesia SEUTUHNYA ke seluruh dunia sebagai agenda.

Selamanya kita gak akan pernah punya gigi di hadapan bangsa asing, kalo mereka bahkan nggak tau siapa kita dan apakah kita punya gigi apa enggak.

Character, now and then

kebetulan lagi iseng dan ada waktu, mencoba kuis di sini.


Hasilnya:
You are Purple Tiger, who is always cheerful and active.
You are well-liked by every one.
You give an impression of a girl with pure heart.
You are kind and generous to everyone around you.
You are rather optimistic, but may experience unsettlement by physical effect.
You are good at taking care of the others and can be friend with anybody.
Your relationship tends to be associating closely with small number of people, and that number increases eventually.
The way you express things may be too flashy and exaggerated.
You tend to have too self-conscious side.
But you are a hard working person who act and move in your own pace surely and consistently.
Your observation and ways of thinking is calm and objective.
You don't get influenced by emotions and atmosphere.
You are calculative enough to measure the distance between yourself and the other person.
You also possess your own ideal world, and trying to accomplish it too hastily may lead to misunderstandings.
Nevertheless, the way you pursue your potentiality gives a favorable impression to others.
Once married, you will show great motherly feelings.
You will create a living style that takes in account your personal interests.


Pas baca..saya jadi mikir-mikir.

Sesungguhnya karena saya baru mengambil beberapa tes lain yang mirip, hasilnya di halaman facebook saya letaknya. Yang satunya adalah Kuis Karakter Sex and The City, dan yang lainnya adalah Kuis Karakter anda yang sesungguhnya. Dua-duanya sama-sama menggambarkan saya sebagai orang yang sangat percaya kepada cinta dan hidup yang sebaik-baiknya, believe in soulmate and love. Dan saya juga digambarkan oleh ketiga tes dan kuis ini sebagai orang yang sangat cocok untuk berumah tangga dan menjadi ibu.
Nggak ada yang menggambarkan saya sebagai wanita karir tangguh dan profesional nih.

Saya jadi ingat, dulu semasa kuliah teman-teman saya sering meledek saya sebagai guru TK, mungkin lantaran gaya berpakaian saya yang rada kekanak-kanakan. Saya sering bermimpi kelak setelah lulus saya akan menjelma menjadi wanita muda nan sophisticated yang memiliki karir profesional cerah terbentang. Hak tinggi, baju kantor berwarna-warna netral macam krem, beige dan khaki serta majalah semacam cosmopolitan akan menjadi sahabat saya.

Namun sekarang saya sudah lulus. Dan apa yang saya lakukan? Di flat di tengah kota kecil Inggris yang orang bahkan jarang tahu namanya. Mengetik blog di sela-sela mengerjakan essay kuliah, yang juga disambi menonton Love Actually untuk keempat kalinya. Dengan kaos tangan panjang bergambar hati warna pink, tanktop coklat, celana jins dan kaos kaki, sophisticated pun bahkan sulit untuk dieja. Majalah yang terakhir saya baca pun heat, semacam majalah Gogirlnya Inggris.

Well, so much for all the sophistication!

Sunday, November 16, 2008

small part

Kemarin ujung jari saya terluka.

ini bukan masalah besar sebenarnya.

gara-gara nyuci piring sambil ngerok bekas adonan pempek di dasar panci, kuku jempol kanan saya patah sepertiga bagian dan berdarah di dalam. Keputusan pun diambil (kesannya kayak mo dibedah aja), dan kuku saya dipotong sepertiga, dengan bentuk tidak rata (masak penampang kuku bukan n, tapi w???).

insiden kecil ini--percaya atau tidak--mengingatkan saya terhadap besarnya kuasa Tuhan.

gara-gara gak punya kuku di ujung jempol kanan dan luka yang ukurannya cuma seiprit itu, saya jadi gak bisa nulis dengan bener, karena ga bisa megang pulpen seperti biasa. Gak bisa membuka bungkus indomi, pun nggak bisa mengetik di keyboard dengan leluasa. Gak bisa sikat gigi dengan kecepatan normal, bahkan memencet tube pasta gigi aja harus menahan sakit.

Subhanallah, ternyata setiap inci bagian tubuh kita memang diciptakan dengan sebaik-baiknya.

Semoga cepat sembuh..;)

Thursday, October 16, 2008

s | e | p | u | l | u | h

wah, saya di-tag oleh seorang teman.

Postingan berantai model begini baru saya ketahui keberadaannya di dunia per-blog-an.

Tapi baiklah, ini sepuluh hal tentang saya.

1. Saya nyaris lahir di jalan.

Ibu saya nyaris melahirkan di taksi. Ibu saya bahkan tidak melahirkan didampingi oleh dokter langganannya, karena udah keburu lahir. Bahkan ayah saya juga tidak sempat menyaksikan puteri satu2nya ini lahir ke muka bumi.

2. Nama saya artinya puteri ayah yang baik hati

Kira-kira begitu. Nama ayah saya kristanto. jadi untuk puterinya diganti kristanti. Sedangkan paramita (katanya) sih baik hati dan berbudi yang baik. Tapi ga tau juga deh, soalnya saya cari di internet malah ada yang bilang artinya sempurna. Yang bener aja.

3. Waktu kecil saya bisa minum susu 8 botol gede sehari

Tapi aneh, kok ngga jadi gede ya??

4. Kepala saya pernah bocor di jidat dan berdarah kayak air terjun

Ini kejadian waktu saya umur 4 tahun. Gara-gara nabrak tembok. Heran, tembok diem ditabrak. Dasar anak kecil.

5. Saya makannya banyak, tapi ngga suka nasi

Kata Boris perut saya kayak karung. Bisa makan terus. Cuma saya ngga terlalu suka nasi, soalnya papa diabetes. jadi harus membatasi nasi.He he.

6. Saya ga bisa begadang

Padahal kuliah di arsitektur. Selama 4 tahun kuliah bisa dihitung dengan jari kapan saya ngga tidur semalaman. Itu juga gara2 didoping, entah kratingdeng atau makanan2 tak sehat macam mi rebus ato roti bakar.

7. Saya penakut setengah mati

Jadi saya benci film horor, ataupun thriller. Ngapain sih bayar untuk ditakut-takutin?? Kalaupun terpaksa nonton, saya bakal tutup mata 70% dari film.

8. Binatang yang saya paling benci adalah kodok dan anjing

Kodok soalnya jelek, trus badannya berlendir menjijikkan. Sementara anjing karena dulu pernah dikejar2 setengah mati sampe hampir ketabrak mobil.

9. Saya suka masak dan bikin kue, dan membuat kerajinan

Kelak ingin membuka toko kue sendiri. Hihi, cita-cita yang ibu-ibu sekali.

10. Sahabat2 saya bilang, saya itu saklek

Bener sih. Saya keras kepala dan merasa harus melakukan segala sesuatu dengan 'jalannya'. Namun, alasannya juga tidak selalu rasional. Contohnya, di rumah sekarang, saya ga bisa makan sebelum cuci piring bekas saya masak. Padahal, orang2 pada makan dulu baru nyuci bekas masakannya. Tapi ga ada alasan kenapa saya begitu, yang penting begitu.
Ada lagi contoh lain, kalau keluar dari mobil, saya harus mengecek pintu apa sudah dikunci sebanyak 3 kali. Juga tanpa alasan.

Selesai!
itulah sepuluh hal tentang saya ;)

follow me